Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, yang
para pengusaha atau pedagang akan selalu membandingkan antara jumlah
harta yang dimiliki saat mulai berusaha/ berangkat berdagang dengan saat
kembali.
Pada abad ke-14 para pedagang dari Genoa mulai mengadakan pencatatan
secara sederhana. dengan terbitnya buku berjudul "Summa de Arithmatica,
Geometrica, Pro Portioni et Proportionality" yang disusun oleh Lucas
Paciolo pada tahun 1494, pembukuan mulai dilakukan secara sistematis
dengan menggunakan sistem berpasangan.
Sistem pembukuan berpasangan ini berkembang di Eropa khususnya di
Belanda yang lebih dikenal dengan sistem kontinental. kemudian pada abad
ke-19, teori dan praktik pembukuan berpasangan dikembangkan di Amerika
Serikat menjadi Akuntansi (Accounting). Sistem akuntansi yang berkembang
di Amerika Serikat ini dikenal sebagai sistem Anglo-Saxon.
Di Indonesia, perkembangan akuntansi mulai tampak setelah undang-undang
mengenai tanam paksa dihapuskan pada tahun 1870 sehingga kaum pengusaha
swasta Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan
modalnya. Dengan demikian, kebutuhan dunia usaha terhadap akuntansi
tumbuh pula dan berkembanglah sistem kontinental Belanda.
Pada saat Belanda meninggalkan Indonesia diganti oleh Jepang,
tenaga-tenaga akuntansi mengalami kekosongan. Atas prakarsa Mr.slamet,
didirikan kursus-kursus akuntansi yang merupakan cikal bakal tenaga
akuntan di Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka dan mendapat pengakuan dari Belanda, mulailah
putra-putra Indonesia dikirim ke luar negeri (Amerika Serikat) untuk
memperdalam ilmu akuntansi.
Pada tahun 1952 dibuka jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia yang kemudian diikuti oleh perguruan tinggi negeri lainnya.
mulai tahun 1952 itulah akuntansi sistem kontinental bergeser ke sistem
Anglo-Saxon Amerika Serikat.
Untuk mengembangkan akuntansi, pada tahun 1957 berdiri organisasi Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI). Namun, baru pada tahun 1967 dengan dibukanya
penanaman modal asing, akuntansi di Indonesia berkembang pesat, jasa
besar IAI adalah penyusunan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1996
sebagai dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan di Indonesia.
No comments:
Post a Comment